just stay


Aku kembali meneteskan air mata
Aku kembali jadi cenggeng yang melankolis
Aku kembali jadi merasa aku sudah tak mampu
Aku hanya ingin menjaga ini

Maafkan aku…
Harus mengoreskan luka di hatimu
Harus membuatmu menetaskan airmata kesedihan
Harus membuatmu kecewa
Harus membuatmu menjauh dariku

Aku rindu…
Sangat ku rindukan kau yang dulu
Sangat ku inginkan kau seperti dahulu
Sangat tersiksa harus melihatmu seperti ini
Sangat menderita hanya bisa melihat tanpa berbuat apapun

This moment
Aku ingin menjagamu tapi aku tak mampu
Aku ingin kau selalu tersenyum tapi aku mengoreskan luka
Aku ingin melihatmu ceria tapi duka itu harus menghampirimu
Haruskah aku hanya menjadi batu. Diam.

Kau merubah segalanya dalam hidupku
Aku bermetamorfosis layaknya kepompong
Aku menjadi seorang manusia
Aku menjadi hapsari nya ayahku

Aku kembali meneteskan air mata dalam hatiku
Begitu bodohnya aku sehingga tak bisa menjaga ini semua
Batinku berteriak “kamu bodoh!”
Ragaku memberontak “kamu bisa!”
Tapi aku memang bodoh karena hanya bisa mematung
Karena aku tak mengerti dengan semua ini
Jelaskan semuanya padaku
Please tell me…

Sulitkah untuk mengajariku untuk tahu tentang dirimu
Aku akan mencoba untuk mengerti
Aku akan mencoba untuk memahami
Dan aku akan belajar satu ilmu lagi “mengerti”

Apakah aku hanya mampu untuk mengenangmu
Apakah aku hanya boleh untuk melihatmu saja
Apakah aku tidak boleh untuk berdampingan denganmu
Apakah aku sudah tidak layak untuk itu

Aku sadar, aku keras kepala
Tidak kata “maaf” dalam kamusku
Karena menurutku tindakan itu lebih penting dari pada sepenggal kata itu
Tapi kau, menyadarkan bahwa itu sangat lah penting
Karena kata itu yang menbedakan seorang khalifah. Manusiawi.

Kenanglah aku yang memang begini
Kenanglah aku dalam memorimu
Kenanglah aku dalam pilu di hatimu
Karena kau bukan kenangan, kau nyata, dan aku ingin berada di sampingmu.

Black Shadow.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rasa

sunday is hard work

Cerita lain tentang hujan