kembali, hujan merengkuhku...



air yang menetes itu, hujan...
menggenang dan membasahi sekitar
membuat tumbuhan berbinar menyambut
tak terkecuali hatiku, berdegup tak menentu

hujan, kau mengantarku berlabuh kembali
berlabuh di dermaga kasih penuh rindu
berbagi kasih dengan kekasih
bertemu rindu saat tak kunjung bersua

hujan kau memberiku tahu
bahwa menunggu itu harusnya mau tahu
harus mengerti dan tak hanya menggerutu
maka akan tahu jika itu, rindu.

buluh perindu macam apa yang tak tancapkan padaku
hingga aku tak bisa terlena darimu
kau mungkin telah melekatkan hatimu padaku
tapi mengapa hanya rindu?

kini aku mengadu
aku berfikir
andai saja kau tahu
jika aku sedang merindu

kau selalu menjawab dengan senyum simpulmu
membuatku harus mengembuskan nafas kesal namun bahagia
kau selalu menyambut rinduku
dengan dirimu yang tak akan terganti itu

"jangan lagi ada tangis dan air mata,
karena kau adalah milikku.
ingat kau dilarang melakukan itu berulang kembali"
pesanmu selalu begitu, namun selalu membuatku tenang dan aman

hujan, kau pasti berkawan dengan angin
aku ingin angin membisikkan rinduku padanya
karena cawan rinduku ini telah tumpah
dan aku tak tahu harus ku muarakan kemana

"kenapa kau jadi cenggeng dan lemah?"
kau selalu memojokkanku begitu
entah kenap kran airmataku sekarang lebih sering terbuka
berita baiknya aku sekarang ke arah wanita
entah kenapa aku jadi lemah sekarang
mungkin karena ada dirimu di sampingku
tapi, aku tetap miss independent

rinduku padamu tersampaikan dalam hujan
talunan suaranya seperti nada bicaramu
iramanya mengingatkan aku akan gumaman mesramu
dan pada akhir hujan, pelangi itu menyiratkan tatapanmu
indah, berkilau, dan tajam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rasa

sunday is hard work

Cerita lain tentang hujan