breakout in May


Bulan ini menjadi bulan tersibuk yang tak terencana sama sekali, semua mengalir seperti air dan berjalan sesuai titahnya.

Well, walaupun harus menerima beberapa resiko, seperti kekurangan waktu bersama keluarga yang biasanya aku berikan waktu akhir pekanku untuk mereka, badan yang ikut ikutan manja karena terlalu tidak teratur menerima asupan makanan atau mungkin terlalu banyak menerima masukan ke otak, pemikiran baru yang terkadang di tolak otak namun berusaha masuk terlalu dalam.Apapun itu aku menyukai semua hal yang telah aku lewati.

Pelarian minggu pertama, Tanggal 1-3 mei 2013, aku dan rekanku menjadi perwakilan menghadiri acarapelatihan oleh bawaslu RI (pusat) di sebuah hotel ternama di Semarang. Dari segi isi, sesuai dengan perkiraanku dan hasil berselancar di dunia maya 1 jam sebelum aku mengahadiri acara. Pelatihan ini tidak jauh dari muatan politik. Maklum kita akan melakukan beberapa rentetan pesta demokrasi, di mulai tanggal 26 Mei 2013 pemilukada (pemilihan umum kepala daerah ) Jateng. Belum lagi pesta yang lebih dahsyat yang memperebutkan kursi INDONESIA I. Semua yang datang pun dengan kepentingan masing-masing.
Well, acara ini di ikuti oleh media massa baik cetak maupun elektronik dan beberapa Ormas (Organisasi Masyarakat) ini dapat tanggapan yang baik atau karena lokasinya yang bergengsi saya juga kurang begitu tahu. Dimana menghasilkan Rancana Tindak Lanjut (RTL) yang di susun tengah malam karena padatnya jadwal yang telah di susun. Dimana dari Media Massa dan Ormas memiliki peran penting dalam pencegahan terjadinya tindak kecurangan dalam pesta demokrasi dan di minta lebih berpartisipasi dalam pelaporan kecurangan yang terjadi agar terlaksana pemilu yang demokratis.
Estafet pada kegiatan selanjutnya sebenarnya hari jum’at (03/05/2013) masih ada agenda malam harinya karena kerinduan yang sangat dengan rumah lebih khusus kepada kamar saya (lokasi paling nikmat untuk hibernasi), maaf kawan aku tidak bisa ikut serta.



Pelarian minggu kedua, tanggal 8-9 mei 2013 lokasinya jogja dan solo. Nikmat sekali kawan. Agendanya itu seminat internet sehat dan pelatihan. Seminar dan pelatihannya tidak usah di tanya, jempol 10 dech. Lebih istimewanya lagi prosesnya, mulai dari mencari bus dan berucap syukurnya nemu bus AC di malam hari dengan harga ekonomi, nah loh enak banget kan. Dimana 3 kursi di boking buat saya seorang. Merasakan naik kereta api (dimana aku sudah bosan) dari kelas ekomoni sampai eksekutif. Istimewa lagi dengan penantian bus di shuttle bus yang menguras tenaga dan kesabaran dan harus berjuang dalam lautan manusia di dalam bus. Dimana aku jarang sekali mengalami itu karena orang orang yang sayang menyayangiku tidak akan membiarkan hal tersebut menimpaku tapi di luar dugaan hatiku bahagia karena pernah menjadi bagian dalam itu semua. harus mengalami pula ingin menjerit tapihanya dalam hati melihat hal yang tak pernah terjamah oleh mataku, mungkin dengan sengaja di sembunyikan oleh keluarga yang amat sangat menyayangiku.Aku hanya dapat bergumam syukur dalam hatiku tidak harus mengalami hal ini setiap harinya.



 Pelarian  minggu ketiga, tanggal 13-14 mei 2013 lokasinya di Solo. Menikmati sajian orasi kebudayaan yang sangat manusiawi bersama Bapak Ahmad Tohari penulis buku Ronggeng dukuh Paruk dan sajian music seniman solo dan bandung. Dalam rangkaian 11 tahun Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI) yang mengambil tema “Radio Komunitas Mengelola Nikmat Keberagaman”. Dimana berkumpul sodara semua dari seluruh nusantara, dimeriahkan pula oleh band anti kekerasan terhadap wanita, Simponi band. Di gemuruhkan kembali lagu besar Jaringan Radio Komunitas Indonesia dengan lantang dan terangnya karena kami ingin menerangkan dan tidak lagi di pandang sebelah mata oleh rakyat, pemerintah dan udara karena udara milik kita. Hati ini kembali di gugah dalam emosi yang membara ketika harus menyayikan dengan lantang lagu kebangsaan "Indonesia Raya". di gugah kembali oleh orasi kebudayaan dari Bapak Ahmad Tohari tentang kita itu bukan monyet kita homosapien yang berbudaya, maka jadilah manusia yang berbudaya. Simponi band tak kalah lantang menyuarakan lagu mereka yang menentang keras kekerasan seksual terhadap perempuan. Sosok yang lemah, takut dan lebih memilih bungkam. Mereka mengajak kaum wanita untuk berani menyuarakan apa yang mereka rasakan, tidak merasa malu agar tidak lagi ada wanita wanita lain yang mengalami hal serupa. Wanita adalah sosok yang melahirkan pemimpin, maka kritis dan beranilah untuk mempertahankan hak kalian.


Memang harus ada harga untuk semua kesenangan ini, sebuah pembelajaran dalam pengalaman yang terbungkus dalam kenangan. Ini lah yang tidak dapat terulang kembali dalam hidup. Sebuah kenyataan bahwa kita pernah menjejakan kaki, memberikan waktu, tenaga dan pikiran untuk hal tersebut. Bukan hal yang sia-sia jika kita dapat mengambil hikmah dari semua ini. Bertemu dengan orang-orang hebat akan membuatmu terjerumus dalam lubang kehebatan yang telah dahulu mereka gali, semakin kau mendekati mereka, kau akan tergoda untuk mengikutinya. Ingin membuktikan pada dunia bahwa kau juga bagian dari mahluk ciptaan-Nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rasa

sunday is hard work

Cerita lain tentang hujan