Cerita lain tentang hujan


Lagi lagi rintik itu menyapaku
Memberikan sensasi tak terlupakan di ujung kepalaku
Memberiku mengerti bahwa Tuhan tahu
Isi di kepalaku ini telah pelepuh

Panas oleh pemikiran yang tak berhenti menyiksaku
Berasap karena terlalu banyak di gunakan dari pada di istirahatkan
Mengeluh dengan asupan yang seimbang ku suplay
Sekarang terasa ingin dan membuatku menarik senyum


Kali ini aku mencoba hidup dengan kedua kakiku
Secara konotasi pastinya
Aku ingin hidup mandiri
Tanpa bayang-bayang kedua orang tua yang sangat menyayangiku

Terbiasa dengan ritme deadline dan pekerjaan
Terbiasa untuk mengatur sendiri semua yang aku lakukan
Terbiasa untuk bertanggung jawab pada diri
Terbiasa untuk menjaga nama baik dan kepercayaan dari orang tua

Sekarang kau seakan memberi tahuku
Lewat hujan, bahwa aku bisa dan pasti bisa
Mendinginkan kepalaku yang setiap saat bisa meletus
Menyejukan hatiku yang gersang akibat ulah sang adam

Hujan,
Tahukah kau aku sedang merindu
Tahukah kau aku sedang marah
Tahukah kau aku sedang khawatir
Tahukah kau perasaanku kini kian membuncah

“aku tahu hatimu tengah bergejolak, maka dari itu aku datang
menyirami dan menyejukan hati dan perasaanmu”
Kau seakan mengatakan itu hujan dan Tuhan
Aku bisa melihatnya lewat awan

Tuhan kau pasti tahu aku sedang gemas sekali dengan sang adam itu
Aku merindukannya tapi dia membuatku tersiksa dengan menantikannya
Aku mengkhawatirkannya tapi dia membuatku merana dengan kebisuannya
Aku harus bagaimana?

Tuhan,
Aku tahu Kau selalu mengirim agent terbaik di sampingku
Aku tahu Kau selalu mendengar doa-doa ku yang kunjung habis meminta
Aku tahu Kau selalu mengiyakan dan memberikan di saat yang tepat
Aku tahu Kau selalu akan menjaganya untukku

Bolehku pinta satu hal lagi?
Jangan buatnya risau dan memikirkanku
Bisikan padanya aku akan datang
Dan selalu akan di sampingnya.
Bersama dan selamanya.
Black shadow.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rasa

sunday is hard work