Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

suratmu

Gambar
Aku mendapatkannya dalam pencarian penyesalanku Tadinya tidak ingin aku membukanya Karena itu milikmu Hal otentik yang kau tinggalkan di dunia ini Namun kau datang dalam mimpiku Mengisaratkan aku untuk mengerti apa yang kau mau Karena kau paling mengerti Cara berkomunikasi terbaik denganku adalah dengan bahasa tulisan Aku tersadar kau mulai menulis sejak mengenalku Saat kau menemaniku semalam suntuk berkeluh kesah Mendengar setiap ceritaku Sejak aku gagal masuk akademi yang sama dengan kakak kesayanganku “wanita tercerewet setelah bunda, chairunisa amalia hapsari” Begitu coretan pertama dalam bukumu Membuatku harus menahan haru dan buliran airmata Kau langsung bisa mengeja namaku tanpa kesalahan sedikitpun Bukumu kaku seperti dirimu Tapi itu yang membuatku yakin ini memang milikmu Sedikit tulisan namun mengandung banyak cerita Ternyata kau pandai sekali berbahasa tuan komandan Hingga tiba tulisan “mahameru” Ini pendakian perd

lelakiku, imamku dan ayah untuk putra putriku

kau mungkin sedang terlelap setelah bersimpuh dalam sajadah mu kau mungkin selalu menengadahkan tangan seraya meminta dan bertanya "ya rabb, dimana jodoh hamba?" kau mungkin selalu mencari dan mencari kau sama denganku, jodohku. aku pun mencarimu aku pun selalu berseru dalam doa ku "where are you?" aku pun selalu marah dan sakit jika bertemu lelaki yang bukan kamu aku selalu berdoa dan berharap kita bisa bertemu, di saat yang tepat suatu masa dimana kita telah siap suatu keadaan dimana kita telah mantap suatu situasi dimana kita mencari pendamping hidup suatu waktu dimana kita siap untuk menghadapi hidup ini, berdua egois rasanya jika hanya berdua bukan? kau punya ayah dan bunda serta keluarga besar yang membuka tangan untukku selayaknya juga diriku jangan lupa, aku selalu ingin memiliki sekecil yang meramaikan kehidupan kita tahukah dirimu terkadang aku suka berkhayal seperti apakah dirimu semua anganku tentang k

Another prince (again!!!)

Gambar
Dear allah SWT Ada seorang pangeran lagi yang kau kirimkan kepadaku ya… dia tak mengumbar janji manis hanya beberapa penawaran ringan yang bertujuan mengorek informasi sakit hatiku… entah mengapa dia tahu, bahwa hatiku kembali terluka… Kau tahu apa yang dilakukannya tidak bertanya hanya terdiam dan bungkam karena dia tahu jika ada hal yang dilakukannya sekarang adalah hanya diam dan berada di sampingku, cukup dengan tersenyum dia ingin mengatakan bahwa semua akan baik baik saja. Aku ingin sekali menampiknya, membiarkannya dan menjauh namun apa yang terjadi dia semakin mendekat dan diam di sampingku. Akhirnya aku hanya diam dan menikmatinya. Dia tidak menawarkan hati dan perasaannya namun menawarkan uluran tangan agar aku bisa keluar dari kemelut ini. Mungkinkah dia punya sepasang tangan yang besar, kuat dan hangat seperti ayahku? Aku hanya pernah melihatnya tanpa mampu menyentuhnya, sepasang tangan yang mungil namun menyiratkan keberanian, sepasang tangan yang selalu dia gosok

Serangan Syawal

Gambar
Angin pembuka kalender Qomariah telah di ambang pintu Fajar yang telah kembali ke peraduannya Suara kemenangan telah bergema Namun kabarmu tak jua tersua. Takbir telah berkumandang semalam suntuk Hingga fajar menghampiri Mata ini tak dapat terpejam Menanti secuil kabar dari dirimu, pangeranku. Dimana berakibat aku yang terakhir melangkahkan kaki ke masjid Aku sudah rapi, wangi dan siap melangkah Kakiku tertahan di depan layar laptop, handphone dan telepon rumah Menantikan suara dalam gadget itu. Bahkan aku mempercepat langkah untuk pulang Tak menanti ayah dan bunda Mengabaikan orang yang mengulurkan tangan padaku Aku tidak ingin kau kecewa jika tahu aku tak ada. Aku masih terus melirik ke arah laptop Bahkan saat aku sarapan pagi di meja makan Aku pun tidak berkonsentrasi Saat bersimpuh meminta maaf pada ayah dan bunda Aku menantikanmu! Jam dinding tak hentinya bergerak Bahkan fajar telah berganti dengan senja Hari telah berga

Terlambat

Gambar
Entah apa rasanya ini semua Berjalan begitu saja Tanpa kompromi dan persetujuan Melaju dengan kendali hati Aku tahu ini salah dan menyakitkan Tapi aku sendiri tidak bisa menyembunyikannya Maafkan aku jika tidak bisa mengontrolnya Mengontrol hatiku yang tak terkendali Salahkan aku memiliki rasa ini Salahkan aku harus memendam rasa ini Salahkah aku menjadi pecundang yang hanya bisa diam Salahkah aku jika ingin menjadi bayanganmu Cukup bayangan bagimu Dimana aku tidak mungkin sejajar denganmu Bukannya aku tak mampu Hanya aku merasa tak pantas berada disana Hanya melihatmu saja Sudah membuat bibirku tertarik Menyungging senyum Hatiku pun turut membuncah, bahagia. Sadarkah keberadaanmu terkadang ku rindukan Ya, aku merindukanku Sangatlah konyol Memang sangat menggelikan Aku saja terkadang malu jika mengingatnya Betapa aneh jika bersua denganmu Selalu saja harus ada perdebatan dan adu argument Tapi, diam diam aku merinduk

miss you, grandma

Gambar
Assalamualaikum, Nenek apa kabarmu disana? Aku, ayah, ibu, pepi dan bela selalu baik baik saja Aku tahu itu yang selalu yang kau minta padaNya Supaya kami dalam perlindunganNya Nenek tahu, Hari ini tanggal 18 ramadhan Dimana kau pergi dengan senyummu Tanpa menunggu kedatanganku dan ayah Untuk mengantar kepergianmu Maaf kan kami kala itu. Nenek tahu, Hari ini hari jum’at manis (legi) Kata ibu, ini weton (penanda kelahiran dalam kalender jawa) nya anis Anis baru tahu tadi, saat lihat kalender Anis tidak punya kalender di kos, maaf ya Nenek tahu, Kau masih hutang satu janji denganku Masih ingat aku selalu ngambek saat ingin menonton televise Karena tidak ada televise di rumahmu Tapi kau akan membelikanku televise sebesar pintu Agar aku puas melihatnya sendiri dan tertidur dengan pulas Nenek tahu, Anis rindu roti pisang itu Mak Iyah udah meninggal Tak lama setelah kau pergi. Nenek tahu, Seseorang yang dulunya ada di perutn