pukul 5 pagi
masih tidak aku mengerti mengapa aku ada disini
masih tidak aku pahami mengapa aku melakukan ini
masih tidak aku sadari siapa yang membawaku kesini
masih tidak aku percayai bukan kau yang menemani
harusnya aku terlelap dalam tidurku
harusnya aku menyelesaikan presentasi yang menyangkut masa depan karirku
harusnya aku bermimpi akan dirimu
harusnya aku mendengar apa yang tak sempat terlontar dari mulutmu
sekarang aku disini
menangisi apa yang menjadi amarahku dua detik yang lalu
sekarang aku disini
meratapi bayangmu yang gelisah menanti kabar dariku
sekarang aku disini
menyesal tak bisa mengatur emosiku
sekarang aku disini
berharap kau mengulurkan tanganmu tuk membawaku kembali
aku tahu ini bukan hal yang mudah
saat kita ingin mengatakan rindu dan sayang
namun tembok itu seakan mengahalangi
tembok yang kita yakini bisa di robohkan, di lompati dan kkita hiraukan begitu
namun nurani dan hati kita berbicara "tidak"
aku melihat lagi mata itu
aku melihat lagi kegelisahan itu
aku melihat lagi kelesuan itu
aku melihat itu semua dalam dirimu
sadarkah engkau
jika bisa aku akan mengumumkan kepada dunia
aku sangat menyayangiku
namun bagaikan buah simalakama
kita terlalu rapuh untuk menghancurkan hati yang lain
aku hanya meringis
aku hanya tersenyum tipis
aku hanya bisa
aku tak bisa
aku hanya bisa duduk disini
menyaksikan sunrise yang mengerus hatiku
amarahku entah sudah terbuang kemana
saat ini aku hanya ingin terbang menggapaimu
jika bisa tebing ini mengerusku
bukan hal mustahil aku menghantamnya
jika bisa jurang ini menelanku
bukan hal mustahil aku menghambur ke dalam dasarnya
aku merindukanmu
apakah harus sekejam ini dunia memainkan hatiku
aku pun punya rasa
dimana ini belum mati rasa
semakin aku mencari semakin aku tersesat
semakin aku tergesa semakin aku terlambat
semakin aku mengenalmu semakin aku tak tahu dirimu
satu yang aku mengerti kau tak bisa di mengerti
dua yang aku tahu kau tak suka keju dan susu vanila
tiga yang aku tak bisa katakan "abdi
bogoh kasalira"
Komentar
Posting Komentar