masih bisakah aku berdiri

entah apa lagi yang akan terjadi, aku tak perduli
semua ini sepertinya sudah cukup untuk ku pikul sendirian
aku tidak tahu apa rencanamu tuhan
yang ku tahu sekarang ujianmu ini sungguh sangat membuatku terbangun
buatku terbangun bahwa tidak selayaknya aku bersandar terlalu lama
pada sandaran yang rapuh
pada sandaranan yang suatu saat meninggalkanku
pada sandaran yang aku tak tahu apakah dia dengan sadar berada di sampingku
yang aku inginkan sekarang aku tidak terjatuh lagi
aku ingin berdiri di atas kakiku sendiri
aku tidak ingin di topang oleh apapun
biarkan aku hadapi ini sendiri
aku ingin sendiri
berdiri dengan sepasang kaki yang tuhan berikan utuh untukku
jangan lagi kau tawarkan bantuan semu yang melenakanku
jangan lagi kau tawarkan janji yang tak dapat kau tepati
jangan lagi kau tawarkan komitmen yang tak tahu akan kau laksanakan dimana juga kapan
cukup tuhan saja yang bersamaku
dia yang tahu apa ingin dan mauku
hanya dia teman yang tak akan pernah menikam
hanya dia teman yang akan menemaniku dalam keadaan apapun, saat manusia harus menghindariku
dialah penciptaku
olehnya aku lahir, besar, tertawa, dan mati nantinya
sudah cukup semuanya aku ingin berhenti sejenak
tapi aku tidak ingin patah semangat
senyum darimu yang sudah beruban yang selalu menungguku di  gerbang pintu dan nasehat kalian yang buatku ingin bangun dari lubang hitam yang tak pernah aku ukur kedalamannya ini
my parent, i promise 2 years again
kalian bisa berbangga melihatku bisa mengenakan toga
dan aku harap 5 tahun dari sekarang kalian dapat menunaikan ibadah rukun iman yang kelima

Lokasi: Semarang, Indonesia

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rasa

Gambar
Ini bermula di musim gugur tahun kemarin Musim gugur yang ku yakini adalah musim cinta Di saat itu pula aku merasakan patah hati Cinta yang ku rangkai dengan penuh kehati-hatian itu kandas juga Aku tidak menginginkan cinta datang secepat ini Nanti apa kata orang??? Tapi apakah cinta mengenal logika Aku pun menyetujuinya juga Anggukanku membuat gerbang kebahagiaan itu terbuka lagi Benar kata pepatah “disaat satu pintu kebahagiaan tertutup seribu pintu yang lain akan terbuka” Dia memberikanku alasan kenapa aku tidak boleh menangis dan menoleh kebelakang lagi “aku akan membuatmu bahagia” begitu tegasnya Aku merangkai kembali kisah cintaku ini Dengan penuh keceriaan, kebahagiaan, senyuman dan pengertian Tentunya batu batu halangan tetap ada Tapi semua terselesaikan dengan satu kata “preett” Tadinya aku marah kenapa harus berakhir begini pertengkaran kita Namun perlahan aku tahu Ini jauh lebih asyik dari pada saling melempar kata maaf dan air
Baca selengkapnya

sunday is hard work

Gambar
happy sunday kakak ! Istilah ini hanya ada dalam mimpi saja, hari ini minggu itu sama seperti hari lainnya, kenapa? karena kata ibu setiap hari itu membawa berkah, kalau kita malas ya rejeki di ambil orang apalagi kalo bangun siang ayam goreng kamu di makan adek. Yupz, ayah dan ibu aku memang bukan orang pekerja kantoran, mereka berdua lebih berminat dengan kinerja sendiri alias berwirausaha, kenapa? Karena mereka paling tidak suka di atur orang lain, mereka akan bekerja dengan penuh tanggung jawab namun tidak di bawah tekanan. Itulah hal yang selalu aku tanamkan pada diri sendiri, walaupun mereka selalu ingin aku masuk ke perkantoran, lebih aman dan terjamin katanya. Apakah dengan ikut dalam kerja kantoran aku bisa aman? Kata mereka setidaknya ada yang menekan kamu untuk bisa tertib, mulai dari tertib bangun pagi, tertib dalam urusan makan hingga dalam urusan agama ( kalau yang terakhir sangat tidak berani aku langgar pasalnya aku masih takut jika keduluan di absen sama yang m
Baca selengkapnya

Cerita lain tentang hujan

Gambar
Lagi lagi rintik itu menyapaku Memberikan sensasi tak terlupakan di ujung kepalaku Memberiku mengerti bahwa Tuhan tahu Isi di kepalaku ini telah pelepuh Panas oleh pemikiran yang tak berhenti menyiksaku Berasap karena terlalu banyak di gunakan dari pada di istirahatkan Mengeluh dengan asupan yang seimbang ku suplay Sekarang terasa ingin dan membuatku menarik senyum Kali ini aku mencoba hidup dengan kedua kakiku Secara konotasi pastinya Aku ingin hidup mandiri Tanpa bayang-bayang kedua orang tua yang sangat menyayangiku Terbiasa dengan ritme deadline dan pekerjaan Terbiasa untuk mengatur sendiri semua yang aku lakukan Terbiasa untuk bertanggung jawab pada diri Terbiasa untuk menjaga nama baik dan kepercayaan dari orang tua Sekarang kau seakan memberi tahuku Lewat hujan, bahwa aku bisa dan pasti bisa Mendinginkan kepalaku yang setiap saat bisa meletus Menyejukan hatiku yang gersang akibat ulah sang adam Hujan, Tahukah kau aku se
Baca selengkapnya