Serangan Syawal
Angin pembuka kalender Qomariah telah di ambang pintu Fajar yang telah kembali ke peraduannya Suara kemenangan telah bergema Namun kabarmu tak jua tersua. Takbir telah berkumandang semalam suntuk Hingga fajar menghampiri Mata ini tak dapat terpejam Menanti secuil kabar dari dirimu, pangeranku. Dimana berakibat aku yang terakhir melangkahkan kaki ke masjid Aku sudah rapi, wangi dan siap melangkah Kakiku tertahan di depan layar laptop, handphone dan telepon rumah Menantikan suara dalam gadget itu. Bahkan aku mempercepat langkah untuk pulang Tak menanti ayah dan bunda Mengabaikan orang yang mengulurkan tangan padaku Aku tidak ingin kau kecewa jika tahu aku tak ada. Aku masih terus melirik ke arah laptop Bahkan saat aku sarapan pagi di meja makan Aku pun tidak berkonsentrasi Saat bersimpuh meminta maaf pada ayah dan bunda Aku menantikanmu! Jam dinding tak hentinya bergerak Bahkan fajar telah berganti dengan senja Hari telah berga